Sabtu, 10 Desember 2011

lari

LARI
Sejarah lari memang tidak tertulis secara otentik sejak kapan manusia berlari
sebagai prestasi atau untuk kebugaran. Sejak manusia ada, sebenarnya telah dapat
berjalan dan berlari, namun tidak tercatat sebagai olah raga prestasi untuk mengetahui
tercepat dan terkuat.
Ada versi yang mengatakan bermula dari bangsa Yunani yang sedang dilanda
peperangan antara kaum Yunani dan Persia di kota Marathonas Pulau Egina Yunani.
Pasukan Persia mengalami kekalahan dan pasukan Yunani yang memenangkan perang,
memerintahkan salah seorang pasukannya untuk membawa pesan. Si pembawa pesan
berlari ke Athena sepanjang 40.8 km (25.4 miles) dalam sehari untuk mengabarkan
kemenangannya sesampainya di kota sambil berteriak yang akhirnya pingsan dan
meninggal dunia. Untuk mengenang kemenangan perang tersebut dan menghormati si
pembawa pesan maka beberapa periode diadakan lomba lari dan semakin berkembang
menjadi olah raga prestasi modern dan terpecah menjadi berbagai cabang lari.
Konon kabarnya cabang olah raga lari marathon pertama kali dilombakan dalam
olimpiade yang diadakan di kota Athena dimenangkan oleh Eucles dan pada lomba
berikutnya dimenangkan oleh Philippides. Setelah mengalami berbagai event dan waktu,
lomba ini berubah menjadi Olimpiade dan pada periode selanjutnya mendapat julukan
olimpiade modern. Olah raga ini pun berkembang menjadi beberapa cabang yang dibagi
dalam jarak tempuh tertentu.
Dalam perkembangnya cabang olah raga lari terbagi menjadi lari cepat jarak
pendek (sprint), lari jarak sedang (middle distance), lari jarak jauh (long distance). Lari
jarak pendekpun terbagi lagi menjadi lari jarak 50m, 55m, 60m, 100m, 150m, 200m,
300m, 400m, 500m. Pada jarak menengah terbagi 800m, 1500m, 3000m. Untuk lari jarak
jauh dibagi menjadi 500m, 10.000m, half marathon, dan marathon. Saat ini
perkembangan lebih pesat lagi dan cenderung digabungkan dengan cabang olah raga lain
seperti lari halang rintang, triathlon, pentathlon, heptathlon, decathlon.
Sedangkan aktifitas lari sebagai kebugaran/pemeliharaan fisik badan tidak
tercatat, apakah sejak manusia muncul di bumi sudah memiliki kegiatan berlari dalam
hidupnya atau setelah beberapa keturunan baru ada kegiatan lari. Namun secara logis
dapat dikatakan bahwa manusia memiliki kaki untuk beraktifitas tentunya dari kecil
sudah dapat berlari-lari untuk bergembira atau mengejar sesuatu. Dari hasil berlari yang
kemudian dia merasakan manfaat yang dirasakan setelah beraktifitas maka selanjutnya
manusia memelihara aktifitas lari dalam hidupnya. Kecenderungan manusia pada saat
tumbuh dewasa juga beraktifitas lari mengejar hewan dengan berburu menggunakan alat
buruan seperti tombak atau batu.
Semakin modern manusia hidup pada suatu era semakin sedikit aktifitas berjalan
dan berlari. Lama kelamaan menyadari bahwa manusia tetap membutuhkan oleh raga lari
dalam aktifitasnya untuk memelihara kesehatanya. Sehingga menjadi kecenderungan
bahwa manusia memilih olah raga lari dalam hidupnya untuk dijadikan kebiasaan atau
hobi.
Kini, dalam era modern keinginan manusia tidak hanya dijadikan sekedar hobi,
namun berubah menjadi klub sehat dan menjadi gaya hidup bahkan untuk bersosialisasi.
Yang berarti bahwa tidak hanya olah raga lari untuk prestasi saja yang berkembang dan
digabungkan dengan cabang olah raga lainnya, namun olah raga lari non prestasi (untuk
kebugaran) juga mengalami perkembangan yang digabungkan dengan aktifitas lain
manusia. Suatu saat akan muncul klub olah raga lari non prestasi menjadi trend gaya
hidup seperti klub bike to work atau klub body building.


Teknik lari jarak menengah dan jauh adalah nomor lari yang yang dapat diklasifikasikan ke dlam nomor lintasan, nomor jalanan misalnya marathon, nomor alam misalnya lomba lari lintas alam. tujuan teknik lari menengah dn jauh iniadalah untuk dapat melampaui sejumlah jarak yang cukup jauh dengan waktu yang secepat-cepatnya. seberapa tahan seseorang melampaui jarak yang cukup jauh tersebut akan tergantung pada beberapa faktor, antara lain daya tahan, efisiensi gerak lari, distribusi energi pada keseluruhan jarak tempuh, dan power pada saat  mulai lelah.
  1. Teknik lari start dan lari akselerasi. start dalam teknik lari jarak menengah dan jauh dilakukan dengan posisi berdiri. teknik start seperti ini tidak serumit seperti dalam start jongkok karena posisinya yang  berdiri. pada aba-aba “pada sasaran anda”, pelari menuju kebelakang garis start dan berdiri dengan rileks. posisi berdiri ini sering dilakukan dengan badan menghadap badan tegak menghadap ke depan. titik berat badan dapat bertumpu pada satu kaki depan saja atau kedua-keduanya. pada aba-aba “set”, lutut kaki tumpu atau kaki depan biasanya ditekuk sedikit, tubuh agak bungkuk menghadap kedepan, dan titik berat badan berada pada satu kaki, yaitu kaki depan. pada bunyi “pistol” pelari menyondongkan badan kedepan dengan cara meluruskan lutut kaki tumpu hingga terjadilah gerakmaju ke depan dengan melakukan langkah kaki ayun. kecondongan badan ke depan berfungsi untuk akselerasi atau percepatan lari, makin penting akselerasi, maka makin condong badan pada waktu larinya. Namun demikian makin jauh lari yang harus ditempuh maka akan makin kurang waktu akselerasinya.
  2. Teknik langkah. seperti telah diuraikan di atas, bahwa kemampuan mendistribusi energi pada keseluruhan jarak yang harus ditempuh merupakan faktor penting  pada lari jarak yang harus ditempuh merupakan faktor penting pada lari jarak menengah dan jauh. semua gerak yang menghambat dan tidak berguna harus dihindari dengan menggunakan teknik gerak yang rasional. Cara-cara telapak kaki mendarat sangat bervariasi, tergantung pada frekuensi dan panjang langkahnya. pendaratan pada teknik lari jarak menengah dan jauh biasanya lebih dekat pada garis vertikal titik berat badan daripada lari jarak pendek. Makin jauh lari yang harus ditempuh biasanya makin datar telapak kaki mendarat atau dengan keseluruhan telapak kaki secara bersamaan. segera setelah kaki kontak dengan tanah, selurh berat badan bertumpu pada kaki tersebut, lutut agak bengkok sedikit, selanjutnya diluruskan kembali untuk mendorong tubuh ke depan.